Oleh Muhajir | Indonesiainside.id, Jakarta - Rapat akbar peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5), juga menyoroti RaweRawe Rantas, Malang Malang Putung. AMANAT PRESIDEN SOEKARNO PADA ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA, 17 AGUSTUS 1947 DI JOGYAKARTA Goodwill mereka itu di pandangan mata kita tidak bertambah, sesudah kita melihat apa yang dibawa oleh Komisi Jenderal sebagai oleh-oleh dari parlemen dan pemerintah mereka: yaitu t a Semangatjuangnya sangat tinggi, dibuatnya semboyan “rawe-rawe rantas malang-malang putung” (segala tali penghalang putus semua rintangan patah). dr. TJIPTO MANGUNKUSUMO (Ditulis oleh : Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto, 2011) Tjip membaca koran tentang wabah pes di Malang. Saat itu wabah pes sangat luar biasa. Rawerawe rantas malang malang putung artinya barang siapa yang menggangu akan lebur dan yang menghalangi akan hancur. Ajaran ini sangat tepat untuk memberikan semangat dalam perjuangan. Holobis kuntul baris artinya gotong royong dan bekerja sama. RaweRawe Rantas, Malang-Malang Putung Minggu, 13 April 2008. Gempa di Sumatra Barat dan Selatan, kelaparan di Irja. Selain itu sumbangan juga disalurkan pada jalur produktif misalnya membiayai pemeliharaan sapi dan kambing di Yogyakarta dan membina anak asuh serta pengangguran melalui ALIR di Bogor. KataRawe-rawe rantas, malang-malang putung ini biasa digunakan untuk menggambarkan keadaan pada saat ada seseorang yang menghalang-halangi niat atau tujuan seseorang. Demikian tadi arti kata dari rawe-rawe rantas, malang-malang putung, semoga bisa membantu anda dalam mengartikan kalimat rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Tembung Jawa. FnbfejW. Orang Jawa identik dengan sikap rendah hati atau andhap asor. Akan tetapi, bukan berarti orang Jawa tidak memiliki keberanian untuk melakukan suatu tindakan dalam kebenaran. Para nenek moyang Jawa telah memberikan semangat bagi seseorang atau masyarakat dalam mencapai tujuan mencapai tujuan yang besar, seperti upaya melepaskan rakyat dari penindasan kaum penjajah, mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan penindasan, dan sejenisnya, mereka menasihatkan ungkapan heroik yang berbunyi rawe-rawe rantas malang-malang putung. Secara bahasa artinya, semua yang merintangi akan diberantas, dan semua yang menghalangi akan ditebas. ungkapan ini sangat efektif dalam menyemangati kaum pejuang ketika berjuang mencapai Indonesia merdeka atau ketika kaum pejuang berusaha mempertahankan kemerdekaan negara juang yang dijiwai oleh rawe-rawe rantas malang-malang putung tersebut merupakan jalan terakhir jika pihak lawan tidak dapat diajak kompromi. Sebab, pada dasarnya, orang Jawa cenderung memilih menyelesaikan persoalan secara musyawarah dan mufakat. Jika tidak dicapai kata sepakat atau mufakat, mereka menghadapinya dengan semangat juang yang membara, yang rela mengorbankan jiwa dan raganya. Orang Jawa malu jika dinilai sebagai pengecut. Sebaliknya, ia akan merasa terhormat jika dikatakan sebagai orang yang memiliki watak wani nggetih berani bersimbah darah, maksudnya berani bertanggung jawab terhadap suatu persoalan walaupun berat akibat yang harus dipikulnya. ]Semua itu dilakukan dengan tetap mendasarkan pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan, bukan berani yang ceroboh dan membabi buta. Keberanian membara yang tidak didasarkan pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan justru mendorong seseorang pada tindakan gegabah dan konyol yang dinilai negatif, yang oleh orang Jawa disebut sebagai tindakan grusa-grusu tergesa-gesa, belum dipikirkan untung dan rawe-rawe rantas malang-malang putung sangat efektif untuk mendorong seseorang yang ingin mewujudkan cita-cita hidupnya. Ketika memiliki cita-cita atau keinginan yang sangat penting, seseorang sudah seharusnya memiliki semangat juang yang tinggi dan konsisten. pendek kata, ia harus dapat mengatasi segala hambatan, tantangan, cobaan, dan segala rintangan yang menghambat atau menghadang pencapaian cita-citanya. Dalam pikirannya, seseorang harus berorientasi dan mendahulukan cita-cita daripada kepentingan yang lain. Ia harus mampu menghilangkan segala rintangan dan cobaan yang dihadapinya. orang jawa meyakini bahwa dalam mencapai cita-cita pasti ada cobaan, baik yang datang dari diri sendiri atau orang lain. Dan, semua cita-cita itu harus mampu kita atasi demi tujuan akhir mencapai cita-cita hidup umumnya, ungkapan rawe-rawe rantas malang-malang putung muncul dan menjadi semboyan dalam mencapai cita-cita yang berorientasi pada kepentingan umum atau orang banyak. Untuk mengikat masyarakat demi kebulatan tekad bersama untuk mencapai tujuan bersama, orang memakai semboyan dalam memberantas kejahatan, ketidakadilan, perlawanan dari pihak luar terhadap daerahnya, harus dilakukan dengan hati yang kuat tidak gentar menghadapi gangguan. Semua harus dapat diatasi demi cita-cita tersebut sangat populer pada saat bangsa menghadapi gangguan, baik gangguan dari luar seperti menghadapi penjajah Belanda dan Jepang dalam upaya atau mempertahankan kemerdekaan Indonesia. masyarakat bersatu padu, bahu-membahu, berjuang untuk menjaga dan menegakkan harga diri kita sebagai bangsa yang berdaulat. Dalam menghadapi gangguan dari dalam pun, seperti ketika masa kisruh sekitar tahun 1965, semboyan ini sangat populer sebagai dorongan semangat bagi para nasionalis dan pejuang bangsa dalam menegakkan dasar negara Pancasila dan keutuhan wilayah Indonesia. Dewasa ini, ungkapan rawe-rawe rantas malang-malang putung semakin menampakkan eksistensinya dan sangat diperlukan dalam mengatasi persoalan bangsa, seperti mengatasi gangguan keamanan yang merongrong keutuhan bangsa Indonesia, memberantas bahaya narkoba yang merongrong moral generasi penerus bangsa, dan sebagainya. Semua lapisan masyarakat harus mewaspadai dan bersatu padu demi menjaga keutuhan wilayah bangsa. Kita harus jeli dan berpikir cerdas terhadap faktor-faktor yang dapat mendorong munculnya perpecahan, terutama yang datang dari luar. Kita harus mau dan mampu mengatasi semua gangguan tersebut demi tegaknya bangsa Indonesia sebagai suatu teladan bagi generasi muda pada masa saduran Mutiara Budaya Jawa; Pardi Suratno, Edi Setiyanto, Warih Jatirahayu. Ada juga syair yang dinyanyikan penyanyi Gombloh "rawe-rawe rantas malang-malang tuntas". Tapi yang benar adanya adalah rawe-rawe rantas malang-malang putusng. Artinya adalah samubarang kang ngalang-alangi bakal disingkirake. January 29, 2018 Arti Peribahasa Rawe-rawe rantas malang-malang putung Rawe-rawe rantas malang-malang putung Arti Peribahasa “Segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan” Hits 208420 Artikel Terkait Arti Peribahasa Geruh tak berbunyi malang tak berbauGeruh tak berbunyi malang tak berbau Arti Peribahasa "Kemalangan yang datang tanpa diketahui" Arti Peribahasa Malang bagai ayam padi masak makan kehutanMalang bagai ayam padi masak makan kehutan Arti Peribahasa "Sangat kecewa; keuntungan yang diharap-harap ternyata tidak diperoleh" Arti Peribahasa Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraihMalang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih Arti Peribahasa "Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan" Arti Peribahasa Jambatan emasJambatan emas Arti Peribahasa "Jalan mencapai bahagia" Arti Peribahasa Janda berhiasJanda berhias Arti Peribahasa "Janda yang belum beranak" TagsArti Peribahasa Rawe-rawe rantas malang-malang putung Related Posts Arti Peribahasa Bagai Mentimun Dengan Durian Arti Peribahasa Bagai kucing dengan panggang Arti Peribahasa Kaduk naik junjung About The Author admin Kegagalan memberi kesempatan untuk belajar bagaimana mencari formula sukses. Budaya jawa memang mempunyai keunikan tersendiri dalam memaknai sebuah kalimat atau ukara, Ungkapan dalam Budaya Jawa memang banyak ragamnya, salah satunya adalah Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Arti Kata Rawe-rawe rantas, malang-malang putung Tidak jarang orang jawa pun masih kesulitan dalam mengartikan kalimat Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Pada postingan kali ini kami akan memberikan arti dari Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Arti dari Rawe-rawe rantas, malang-malang putung adalah Memusnahkan atau menyingkirkan sesuatu orang yang menghalang-halangi. Kata Rawe-rawe rantas, malang-malang putung ini biasa digunakan untuk menggambarkan keadaan pada saat ada seseorang yang menghalang-halangi niat atau tujuan seseorang. Demikian tadi arti kata dari rawe-rawe rantas, malang-malang putung, semoga bisa membantu anda dalam mengartikan kalimat rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Tembung Jawa Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas. Loncat ke navigasi Loncat ke pencarianRawe-rawe rantas malang-malang putung - segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan. Arti harafiahnya adalah "tanaman yang menjulur-julur harus dibabat sampai habis dan yang menghalang-halangi jalan harus dipatahkan." Diperoleh dari " Kategori Peribahasa Jawa

arti dari rawe rawe rantas malang malang putung