Kontraindikasidari bleaching atau pemutihan gigi adalah adanya riwayat alergi terhadap agen bleaching. Selain itu, tindakan bleaching perlu ditunda jika pasien masih memerlukan modifikasi perawatan terlebih dulu. [2,4,11,12] Tidak semua kasus diskolorasi gigi diindikasikan untuk menjalani perawatan bleaching demi mengembalikan estetik warna gigi. Indikasidan kontraindikasi bleaching Indikasi (pada gigi vital): a. Pewaraan tetrasiklin yang ringan pada gigi saluran akarnya telah menutup sempurna b. Fluorosis ringan c. Gigi dengan saluran akar yg telah menutup sempurna dengan tujuan fungsi estetik d. Digunakan sebelum prosedur restorasi gigi Kontraindikasi (pada gigi vital): a. ViewIndikasi dan kontraindikasi dan kekurangan dan COM MISC at University of Jember. Indikasi Pasien dengan maloklusi yang dapat mempersulit menggigit dan mengunyah Pasien dengan Indikasi IOL Rayner dirancang untuk koreksi visual afakia pada pasien yang lensa kataraknya telah dibuang dengan menggunakan teknik fakoemulsifikasi atau ekstraksi katarak ekstrakapsular. Kontraindikasi: Terlepas dari kontraindikasi non-spesifik yang terkait dengan segala bentuk operasi mata, daftar kontraindikasi spesifik berikut harus bleachingterhadap struktur gigi. Salah satu bahan bleachingyang sering digunakan adalah hidrogen peroksida (H 2 O 2 2. Efek samping aplikasi bahan bleaching pada prosedur bleaching ekstrakoronal antara lain menyebabkan gigi sensitif dan perubahan struktur mikro email3. Penelitian menunjukkan perubahan struktur mikro yang PengertianPENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER Faxiden Kaplet 20 mg (10 Strip @ 10 Kaplet) - Toko SehatQ Beli FELDENE 0,5% GEL 15G Online - Harga Terbaru 2021 Piroxicam adalah obat yang digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit, kekakuan sendi dari arthritis, dan pembengkakan Enzim ini tempo hari saya diberi obat NBNL4bB. Uploaded byAfridayanti Nurwulan 0% found this document useful 0 votes771 views21 pagesDescriptionbleachingCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes771 views21 pagesBleachingUploaded byAfridayanti Nurwulan DescriptionbleachingFull description 0% found this document useful 0 votes182 views3 pagesDescriptionindikasi dan kontraindikasi bleaching dalam kedokteran gigiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes182 views3 pagesIndikasi Dan Kontraindikasi BleachingDescriptionindikasi dan kontraindikasi bleaching dalam kedokteran gigiFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. PERAWATAN BLEACHING PADA GIGI VITAL PENDAHULUAN Pewarnaan gigi adalah suatu perubahan warna pada gigi, yang dapat disebabkan oleh faktor eksternal luar, internal dalam atau kedua-duanya Gursoy dkk., 2008. Perubahan warna gigi menjadi masalah karena membuat banyak orang merasa tidak nyaman ketika berbicara atau tersenyum, karena mereka berkeyakinan bahwa gigi putih mampu membuat orang merasa lebih cantik dan percaya diri Vanable dan LoPresti, 2004. Dewasa ini, tren dokter gigi melakukan tindakan pemutihan gigi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan estetika masyarakat sebagai makluk sosial. Pada dasarnya, masalah pewarnaan gigi ini diatasi dengan perawatan pemutihan gigi Gladwin dan Bagby, 2000. Pemutihan gigi adalah suatu proses yang akan membuat gigi tampak lebih putih. Proses pemutihan gigi ini pertama kali digambarkan pada tahun 1864 dan telah berkembang hingga saat ini. Ada beberapa macam pilihan cara perawatan pemutihan gigi yang disesuaikan dengan jenis pewarnaan yang terjadi Gursoy dkk., 2008. Perawatan konvensional untuk menghilangkan pewarnaan gigi ekstrinsik adalah dengan tindakan skaling dan polishing gigi, namun untuk pewarnaan ekstrinsik yang sukar dihilangkan, ataupun untuk pewarnaan intrinsik, diperlukan perawatan lainyaitu dengan proses pemutihan gigi Gursoy dkk., 2008. Pada proses pemutihan gigi konvensional, digunakan bahan asam oksalat untuk gigi vital dan kalsium klorida dari batu kapur untuk gigi non vital Wagner, 1999. Pada dasarnya proses penghilangan warna gigi dilakukan dengan whitening yang berarti penghilangan warna agar warna gigi kembali ke warna asal atau bleaching yang berarti pemutihan gigi. Oleh karenanya, terdapat dua macam bahan untuk memutihkan gigi, yaitu menggunakan produk bleaching atau produk whitening non-bleaching. Bahan bleaching membantu menghilangkan pewarnaan yang bermula dari dalam gigi intrinsik dan juga pewarnaan di permukaan gigi ekstrinsik yang hasilnya dapat mengubah warna asli gigi. Produk whitening pemutih hanya untuk menghilangkan pewarnaan di permukaan gigi saja, mengandung bahan yang bekerja menghilangkan pewarnaan dengan aksi fisik dan kimia Bernie, 2003; Irmawati, 2005; Silva dkk., 2006. Terdapat beberapa macam bahan pemutih gigi yang telah digunakan seperti sodium hipoklorit, sodium perborat, dan hidrogen peroksida Gursoy dkk., 2008. Sekarang ini bahan pemutih gigi yang biasa digunakan adalah hidrogen peroksida sebagai bahan aktifnya Ingle dan Backland, 2002; Gursoy dkk., 2008. Dalam ulisan ini bertujuan mereview beberapa hal yang terkait dengan pewarnaan gigi, bahan, dan aplikasi pemutihan gigi. TINJAUAN PUSTAKA Perubahan warna yang terjadi pada gigi anterior sering menimbulkan masalah estetika yang sangat mempengaruhi penampilan, terutama bagi wanita muda dengan profesi yang menuntut penampilan yang prima. Perubahan warna gigi dapat mengakibatkan terjadinya kompleks psikologis dan menimbulkan rasa rendah diri. 3,11 Keinginan penderita untuk mendapatkan senyum yang lebih cerah dan lebih putih menyebabkan kebutuhan pelayanan gigi kosmetik meningkat. Salah satu bentuk pelayanan gigi kosmetik adalah pemutihan gigi dental bleaching.3 1 Pemutihan Gigi Pemutihan gigi adalah suatu tindakan untuk mencerahkan atau menghilangkan noda pada permukaan gigi secara kimiawi dengan menggunakan aplikasi larutan peroksida yang kuat. Pemutihan gigi merupakan alternatif konservatif dalam mengembalikan nilai estetika gigi. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain lebih baik dari segi estetik, tidak mengambil jaringan keras gigi dan teknik perawatan relatif lebih mudah dibandingkan dengan pembuatan mahkota tiruan. 1,15 Keberhasilan perawatan pemutihan gigi untuk dapat memberikan sensasi warna gigi lebih putih dari sebelumnya sangat tergantung pada jenis stain yang terdapat dalam struktur gigi, lokasi, dan seberapa dalam kemampuan agen aktif bleaching untuk berpenetrasi ke dalam email dan b Mekanisme Pemutihan Gigi Bahan yang dapat menghasilkan warna dalam larutan atau permukaan merupakan senyawa organik yang memiliki rantai konjugasi yang panjang baik dalam bentuk ikatan tunggal maupun rangkap. Bahan tersebut mengandung heteroatom, karbonil, dan cincin fenil dalam sistem konjugasi dan sering dikenal dengan sebutan kromofor. Pemutihan dan diskolorisasi kromofor dapat terjadi melalui perusakan satu atau lebih ikatan rangkap dalam rantai konjugasi, dengan memotong rantai konjugasi, atau dengan mengoksidasi molekul kimia lainnya dalam rantai Bahan pemutih gigi memiliki berat molekul yang sangat rendah sehingga mampu berdifusi ke dalam email dan dentin, selanjutnya peroksida akan mengalami dekomposisi menjadi radikal-radikal bebas tidak stabil yang akan mengganggu molekul-molekul pigmen besar kromofor di dalam struktur gigi melalui reaksi oksidasi ataupun reduksi. Proses oksidasi-reduksi mengubah struktur substansi organik yang berinteraksi pada gigi sehingga menghasilkan perubahan Radikal bebas merupakan elektron yang tidak berpasangan dan akan terus bereaksi sampai staining terurai menjadi molekul-molekul sederhana yang bersifat sedikit merefleksikan cahaya spesifik dari stain, yaitu terjadi pengurangan atau eliminasi discoloration. Sampai suatu saat akan dicapai suatu titik dimana molekul-molekul sederhana yang terbentuk maksimum, keadaan ini disebut dengan saturation point titik jenuh. Pada titik ini kerusakan struktur gigi dimulai, kehilangan email menjadi lebih cepat. Oleh karena itu pemutihan gigi harus segera dihentikan ketika titik jenuh dicapai untuk meminimalkan kerapuhan gigi dan meningkatnya porositas. Pemutihan gigi optimum akan memberikan putih maksimum, akan tetapi pemutihan gigi yang berlebihan dapat merusak Oksidasi merupakan reaksi kimia bahan-bahan organik yang diakhir reaksinya akan menghasilkan CO2 dan air. Proses ini dapat dipercepat menggunakan pemanasan dengan sinar berintensitas cahaya rendah atau sinar dengan intensitas cahaya yang tinggi, misalnya sinar kuring komposit konvensional, sinar laser, sinar plasma arc dengan intensitas tinggi. Kecepatan reaksi akan meningkat 2-3 kali setiap peningkatan 10°C suhu, sehingga sebaiknya proses bleaching dilakukan di dalam rentang suhu ruangan yang aman 21-24°C. 1,3,6,16 c Teknik Pemutihan Gigi Pada Gigi Vital 1. Menurut Tempatnya a At home bleaching Perawatan bleaching yang dilakukan sendiri di rumah dapat menggunakan beberapa cara. Ada yang menggunakantray, pointon, atau strip. Untuk yang menggunakan tray, pertama-tama pasien dicetak untuk mendapatkan tray yang sesuai dengan rahangnya. Warna gigi pasien dicatat, agar warna sebelum dan sesudah aplikasi dapat dibandingkan. Tray ini berfungsi untuk menjaga bahan bleaching hanya terfokus mengenai gigi saja, dan tidak mengenai jaringan lunak gusi dan sekitarnya. Gbr. 9 Pencatatan warna menggunakanshade guide Aplikasi bahan at-home bleaching ini bervariasi, tergantung petunjuk pabrik pembuatnya. Biasanya aplikasinya membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu 2-8 jam per hari selama 2 minggu. Gbr. 10 Bahan bleaching yang dioleskan ketray Gbr. 12 Sebelum aplikasi bahan bleaching Gbr. 11 Tray yang sudah diberi bahan bleaching dipakai di dalam mulut Gbr. 13 Setelah aplikasi, gigi dibandingkan dengan warna awal Selain dengan menggunakan tray, at-home bleaching juga dapat dilakukan dengan menggunakan kuas dan biasa disebut paint-on bleaching. Namun biasanya konsentrasi bahan yang digunakan lebih rendah, jadi hasilnya juga kurang memuaskan. Gbr. 14 Paint-on bleaching b In office bleaching Perawatan bleaching yang dilakukan oleh dokter gigi di klinik pada prinsipnya sama. Tapi durasinya lebih singkat, dan bisa juga kemudian dilanjutkan dengan perawatan at-home bleaching. In-office bleaching biasanya menggunakan bahan hidrogen peroksida 35 %, dan dapat dilakukan dengan bantuan penyinaran atau dengan bantuan laser. Hidrogen peroksida berkonsentrasi tinggi ini jauh lebih efektif daripada karbamid peroksida yang digunakan di rumah at-home bleaching namun harus dilakukan oleh dokter gigi, karena ia berpotensi untuk menimbulkan iritasi pada jaringan lunak di sekitar gigi. Dengan adanya bantuan sinar atau panas, reaksi reduksi oksidasi dapat lebih cepat terjadi. Prosedur perawatan menjadi relatif singkat, yaitu rata-rata 1-2 jam per kunjungan. Sehingga hasilnya juga lebih memuaskan, namun sayangnya biayanya relatif cukup mahal. 2 Menurut Penyebabnya Pewarnaan pada gigi vital biasanya disebabkan oleh karena pewarnaan tetrasiklin dan faktor ekstrinsik, misalnya karena fluorosis atau defek superfisial. Yang termasuk teknik bleaching secara Eksternal 1. Teknik Bleaching pada Gigi Vital yang Berubah Warna karena Tetrasiklin Bleaching secara eksternal dilakukan pada gigi vital yang berubah warna karena tetrasiklin yang belum parah yaitu gigi berwarna kuning. Tekniknya bleaching secara eksternal, sebagai berikut Walton & Torabinejab, 1996  Bersihkan gigi, lindungi jaringan lunak dengan mengulaskan pasta pelindung mulut,pasang karet isolator rubberdam, ikat dengan benang dental floss pada gigi yang akan dirawat. 2. Letakkan sepotong kapas yang telah dibasahi larutan hidrogen peroksida pada bagian labial dan palatinal gigi. 3. Pemanasan dilakukan dengan cara memakai lampu reostat controlled Photoflood yang diletakan sekitar 30 cm dari gigi selama 10-30 menit atau dengan hand-held thermostatically controlled yaitu dengan menempelkan ujung alat ini pada permukaan gigi yang telah diberi gulungan kapas yang dibasahi dengan superoxol. 4. Pemutihan gigi dilakukan selama 30-60 detik. Ulangi prosedur ini sebanyak 3 kali. 5. Kapas dilepas, gigi dibilas dengan air hangat, buka ikatan dental floss, lepaskan Karet isolator, bersihkan sisa pasta pelindung mulut. 6. Suruh pasien menyikat gigi kemudian lakukan pemolesan. 7. Pasien disuruh datang 1 minggu kemudian, bila belum memuaskan prosedur bleaching diulang 2. Bleaching Teknik Mouthguard Teknik ini biasanya dipakai pada perubahan yang ringan, dianjurkan sebagai teknik pemutihan di rumah, biasa disebut juga teknik pemutihan dengan matriks. Teknik ini dapat dilakukan pada malam hari saat tidur disebut nightguard vital bleaching atau dipakai pada siang mouthguard bleaching adalah sebagai berikut Walton & Torabinejab,1996 1. Pasien diberi penjelasan, lakukan profilaksis, dibuat foto permulaan dan selama perawatan. 2. Gigi dicetak, dibuat model lengkung rahang dari gips batu. Dua lapis relief die diulaskan pada bagian bukal cetakan gigi untuk membentuk reservoir bagi bahan pemutih. 3. Matriks plastik lunak setebal 2 mm dibuat dan dirapikan dengan gunting sampai 1mm melewati tepi ginggiva. 4. Mouthguard dicoba pada mulut, lalu diangkat dan bahan pemutih dimasukkan Ke dalam ruangan dari setiap gigi yang akan diputihkan. Kemudian Mouthguard dipasang atas gigi dalam mulut dan kelebihan bahan pemutih gigi dibuang. 5. Pasien harus dibiasakan menggunakan prosedur ini, biasanya 3-4 jam sehari dan bahan pemutih diisi kembali setiap 30-60 menit. 6. Perawatan dilanjutkan selama 4-24 minggu, pasien diperiksa setiap 2 minggu. 3. Teknik Bleaching pada Gigi Vital yang Berubah Warng karena Fluorosis Untuk memperbaiki pewarnaan karena fluorosis ini, cara yang lebih efektif adalah teknik asam hidroklorik-pumis yang terkontrol atau disebut teknik pumis asam. Sebetulnya cara ini bukan cara pemutihan gigi murni oksidasi, melainkan suatu teknik dekalsifikasi dan pembuangan selapis tipis email yang berubah warna Walton & Torabinejab, 1996. Ayu Jembar Sari Bahan Pemutih Gigi Kandungan utama bahan pemutih gigi tergantung dari produsen pembuatnya, diantaranya hidrogen peroksida, karbamid peroksida atau urea peroksida atau sistem non hidrogen peroksida yang mengandung sodium klorida, oksigen dan natrium fluorida. Beberapa produk mengandung bahan tambahan potasium nitrat dan fluor untuk membantu mengurangi sensitivitas Bahan pemutih gigi yang umum dipakai adalah hidrogen peroksida dengan berbagai konsentrasi. Natrium perborat dan karbamid peroksida merupakan bahan kimia yang sedikit demi sedikit mengalami degradasi dan melepaskan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida dan karbamid peroksida diindikasikan untuk pemutihan secara eksternal sedangkan natrium perborat dipakai untuk pemutihan secara Perawatan home bleaching biasanya menggunakan karbamid peroksida dengan konsentrasi 10%-22%, sedangkan in office bleaching biasanya menggunakan hidrogen peroksida dengan konsentrasi 35%-50%. Bleaching juga dapat menggunakan karbamid peroksida konsentrasi tinggi untuk in office bleaching ataupun hidrogen peroksida konsentrasi rendah untuk home a. Hidrogen Peroksida Hidrogen peroksida merupakan senyawa kimia reaktif yang mengandung unsur hidrogen dan oksigen H2O2. Bentuk murni berupa likuid tidak berwarna dan bentuk sediaan komersial berupa larutan dalam air yang mengandung 33-37% hidrogen peroksida murni dan bahan lainnya untuk mencegah produk mengalami Hidrogen peroksida relatif tidak stabil dan mengalami dekomposisi secara perlahan serta melepaskan oksigen. Hidrogen peroksida dapat larut dalam air dan menyebabkan suasana asam. Hidrogen peroksida tersedia dalam berbagai konsentrasi namun yang paling banyak digunakan adalah konsentrasi 30-35%. Hidrogen peroksida bersifat kaustik dan dapat membuat jaringan terbakar jika terjadi kontak. Hidrogen peroksida juga melepaskan radikal bebas yang toksik, anion perhidroksil, ataupun keduanya. Larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi harus ditangani dengan hati-hati karena bersifat tidak stabil secara termodinamis dan dapat meledak kecuali jika disimpan dalam lemari pendingin dan dimasukkan dalam wadah yang b. Karbamid Peroksida Karbamid peroksida disebut juga urea peroksida karena kombinasi urea dan hidrogen peroksida. Karbamid peroksida tidak berwarna, tidak berbau, tidak toksik, dan berbentuk Kristal putih yang dapat larut dalam alkohol, eter dan air. Karbamid peroksida dapat digunakan dalam dua konsentrasi, yaitu konsentrasi tinggi 30-50% yang dipakai untuk metode in office bleaching dan konsentrasi rendah 10-16% yang digunakan untuk metode home Karbamid peroksida telah digunakan sebagai bahan pemutih gigi sejak tahun 1989 dan merupakan bahan yang sering dipakai dalam perawatan pemutihan gigi vital menggunakan teknik home bleaching. Pemutihan gigi menggunakan karbamid peroksida 10% disetujui di beberapa negara besar seperti Amerika ADA, Kanada FDA dan Eropa SCCNFP karena lebih aman, murah dan efektif untuk pemutihan gigi Bahan pemutihan gigi dengan karbamid peroksida biasanya juga mengandung gliserin atau propilen glikol, sodium stanat, asam fosfat atau asam sitrat, dan zat perasa tambahan. Dalam beberapa bahan, karbopol, polimer asam poliakrilat yang larut air, ditambahkan sebagai bahan pengental serta untuk memperpanjang waktu penyimpanan. Karbopol juga dapat menambah kekentalan dan daya lekat serta memperlambat proses pelepasan oksigen dari karbamid sehingga memungkinkan oksigen bereaksi lebih lama dengan bahan yang menyebabkan Karbamid peroksida memiliki rumus kimia CONH2 yaitu senyawa organik terdiri dari hidrogen peroksida dan urea 11. Sedangkan karbamid peroksida merupakan keadaan dimana hidrogen peroksida dalam keadaan lebih stabil. Pada karbamid peroksida 10% mengandung 3,6% hidrogen peroksida dan 6,4% urea, sedangkan pada 35% karbamid peroksida setara dengan 12% hidrogen Urea dalam karbamid peroksida berperan sebagai penstabil agar efek bahan tersebut lebih panjang dan berperan memperlambat proses pelepasan hidrogen peroksida. Agar efek karbamid peroksida maksimal, dibutuhkan waktu yang lamauntuk berkontak dengan gigi. Urea dalam karbamid peroksida dengan berat molekul yang rendah dapat bergerak bebas ke dalam email dan dentin pada saat proses degradasi ammonia, dan karbondioksida akan dilepas sehingga akan meningkatkan pH. Proses buffer dapat meningkatkan efek pemutihan karena produksi ion perhidrol meningkat sehingga proses oksidasi juga akan bertambah. Selain itu, urea juga mempunyai efek pembersih untuk menetralkan asam dan menghilangkan noda-noda pada gigi. 6,19,20 Perbedaan penting dari hidrogen peroksida dan karbamid peroksida adalah tingkat kecenderungan melepas peroksida. Urea menstabilkan karbamid peroksida sehingga lebih lambat terurai menjadi peroksida daripada hidrogen peroksida. Karbamid peroksida melepaskan sekitar 50% peroksida dalam dua jam pertama, kemudian sisanya dilepaskan selama 6 jam kedepan. Hidrogen peroksida akan terurai melepaskan peroksida sepenuhnya dalam waktu sekitar satu jam pertama sehingga diperkirakan hidrogen peroksida dapat berefek lebih besar terhadap pulpa dibanding karbamid INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI Bleaching ekstrakoronal Indikasi Dilakukan pada gigi yang masih vital. Pewarnaan yang terjadi di sebabkan oleh tetrasiklin atau plak. Kontraindikasi Bleaching Kontraindikasi bleaching ada 2 jenis diantaranya  Kontraindikasi general karena kondisi fisik o Wanita hamil Karena jika bleaching dilakukan pada wanita hamil, dapat meningkatakan efek emetik muntah o Anak – anak Biasanya anak – anak tidak kooperatif dengan operator atau tim medis, sehingga menyusahkan untuk membuka mulut terlalu lama, dan berujung pada tidak lancarnya proses bleaching. o Perokok Berat Karena mudah relaps kembali seperti semula warna giginya atau tidak berhasil dalam proses bleaching karena oral hygiene yang tidak dijaga. o Peminum Berat Proses bleaching tidak mudah berhasil karena oral hygiene yang tidak dijaga, serta menyebabkan relaps.  Kontraindikasi Lokal o Resesi Gingiva Resesi gingiva menurunnya gingiva dikarenakan tekanan, scalling, atau prosedur perawatan menyebabkan tidak adanya sulcus gingiva pada jaringan periodontal. Hal ini menyebabkan dentin terbuka. Kalsium peroksida yang berpaparan langsung dengan dentin menyebabkan efek abrasi yang iritatif, karena langsung masuk ke tubulus dentin. Sehingga menyebabkan gigi ngilu berlebihan. o Terdapat sariawan, gingivitis, dan periodontitis Bahan bleaching mengandung Natrium perbonat yang bersifat alkali sehingga bersifat iritatif jika digunakan pada kasus periodontitis atau kelainan mukosa lainnya. o Karies Sekunder Karies sekunder memperburuk keadaan karena efeknya bertolak belakang dengan bleaching. Bleaching dilakukan dengan maksud pemutihan pada gigi, tetapi karies sekunder yang berlangsung terus menerus justru mengubah warna gigi dan sebagai sumber bakteri oral hygiene buruk o Lesi pada email Lesi pada email menyebabkan perubahan warna gigi yang terus menerus white spot and black spot sehingga proses bleaching tidak berjalan dengan baik. o Alergi Peroksida Peroksida merupakan bahan oksidator kuat. Bahan ini mudah menguap dapat menyebabkan efek mual, emetik muntah pada pasien. Sehingga proses bleaching tidak berlangsung dengan baik. BAHAN- BAHAN BLEACHING GIGI VITAL Perubahan warna yang terjadi dapat diakibatkan oleh perdarahan karena trauma, preparasi kavitas ruang pulpa yang tidak baik, obat-obatan sterilisasi saluran akar, bahan pengisi saluran akar, maupun penggunaan bahan tumpatan Bahan pemutih melalui intra korona merupakan oksidator / reduktor yang kuat karena daya penetrasi yang kuat untuk menembus bahan organik pada tubuli dentin dan interprismatik enamel Sifat self limiting dan tidak residual yang dipakai yaitu Hidrogen Peroksida, Sodium Perborat dan Karbamid Peroksida. Hidrogen Peroksida Hidrogen peroksida dikenal sebagai dihidrogen dioksida, hidrogen dioksida, oksidol dan peroksida, dengan rumus kimia H2O2, pH cairan bening, tidak berwarna dan tidak berbau, dan lebih kental dari air. Memiliki sifat oksidator yang sangat kuat dan digunakan sebagai bahan pemutih, juga sebagai desinfektan. Hidrogen peroksida relatif tidak stabil dan mengalami dekomposisi secara perlahan dan melepaskan oksigen. Hidrogen peroksida dapat larut dalam air dan menyebabkan suasana asam, dan pH dipengaruhi oleh konsentrasinya, untuk pH 1 % larutan adalah Hidrogen peroksida dapat terurai menjadi air dan oksigen secara spontan dengan reaksi sebagai berikut 2 H2O2 → 2 H2O + O2 + Energi Bahan pemutih ini yang paling sering digunakan, tidak berwarna, viskositas rendah, merupakan oksidator kuat sehingga dalam penggunaannya harus hati-hati, jangan tertelan / terinhalasi. Contoh Superoxol, merupakan bahan pemutih yang mengandung 30 % H2O2, , dapat menyebabkan luka kulit Bahan ini dapat rusak / terurai oleh cahaya sehingga perlu tempat penyimpanan yang sejuk dan kedap cahaya. Secara keseluruhan bahan pemutih hidrogen peroksida aman digunakan apabila dipakai dalam batas konsentrasi yang diawasi, waktu yang tidak terlalu lama bila konsentrasi tinggi dan dalam suatu interval waktu perawatan tertentu. Berbagai persyaratan di atas menjadikan pemutihan gigi vital dapat dilakukan. Hidrogen peroksida dalam berbagai konsentrasi merupakan bahan utama yang digunakan pada proses pemutihan. Pada teknik in-office untuk gigi vital dan walking bleach untuk gigi non vital, biasa digunakan hidrogen peroksida dengan konsentrasi 30-35%. Beberapa produk OTC menggunakan hidrogen peroksida 6% tersedia dalam bentuk pasta. Sodium Perborat, bentuk granular NaBO3 Natrium perborat dengan rumus kimia NaBO3 berwarna putih, tidak berbau dan dapat larut dalam air. Natrium perborat digunakan sebagai bahan pemutih untuk pemutihan gigi non vital secara intrakoronal. Bahan ini juga memiliki sifat antiseptik dan dapat bertindak sebagai disinfektan. Natrium perborat dapat diperoleh dalam bentuk bubuk. Bahan ini bersifat alkali, lebih mudah dikontrol dan lebih aman daripada cairan hidrogen pekat. Natrium perborat mengandung kira-kira 95 % perborat dalam 9,9 % oksigen. Ketika natrium perborat bereaksi dengan air akan membentuk sebuah basa kuat dengan reaksi sebagai berikut + H2O2 + H2O- NaOH + HBO2 + H2O2 Hidrogen peroksida sebagai bahan pemutih dan pengurai yang membebaskan oksigen, reaksinya sebagai berikut 2H2O2 -2H2O + O2 Penggunaan bahan campuran superoxol dengan sodium perborat, lebih efektif efeknya untuk pemutihan gigi. Komplikasi penggunaan bahan pemutih yang ceroboh, menimbulkan iritasi pada gingival dan akan menyebabkan resorbsi akar external dan kebocoran mikro pada restorasi komposit Karbamid Peroksida / Urea hidrogen Peroksida Karbamid peroksida, juga dikenal sebagai hidrogen peroksida urea, perhydrol urea dan perhydelure. dengan rumus kimia CH6N2O3, atau dapat diperoleh dalam berbagai konsentrasi antara 3 sampai 15%. Preparat komersial yang terkenal mengandung kira-kira 10% karbamid peroksida dengan pH rata-rata 5 sampai 6,5. Karbamid peroksida merupakan kristal yang berwarna putih, tidak toksik. Kandungan bahan pemutih gigi yang utama adalah karbamid peroksida sebagai unsur aktif 10-15%, dan sisanya sekitar 85% adalah unsur non aktif terdiri dari glyserin atau propilen glikol, sodium stannate, bahan penyegar dan lain-lain. Karbamid peroksida dapat mengandung karbopol polimer karboksipolimetilen sebagai campuran. Bahan ini dapat menambah kekentalan dan daya lekat serta memperlambat proses pelepasan oksigen dari karbamid sehingga memungkinkan oksigen bereaksi lebih lama dengan bahan yang menyebabkan pewarnaan. Sejumlah asam akan ditambahkan untuk mengurangi pH antara yang akan meningkatkan shelf life. Rendahnya pH ini diperdebatkan karena meningkatkan kemungkinan rusaknya email dan dentin. Batas pH kritis yang ditetapkan untuk etsa email adalah sedangkan untuk dentin Karbamid peroksida memiliki struktur formula sebagai berikut Dalam beberapa preparat, ditambahkan carbopol, suatu resin yang larut dalam air, untuk memperlama pelepasan peroksida aktif dan meningkatkan masa penyimpanannya. Karbamid peroksida 10% akan terurai menjadi urea, amonia, karbondioksida, dan sekitar 3,5% hidrogen peroksida. Dalam 10 % larutan encer carbamid peroxide paling banyak digunakan pada home bleaching. Bahan ini dapat dipecah lagi menjadi 3,35 % larutan hydrogen peroxide H2O2 dan 6,65 % larutan ure CHN2O. Untuk produk karbamid peroksida dengan konsentrasi lebih dari 10% dianjurkan tidak digunakan di luar tempat praktek dokter gigi berdasarkan faktor keamanan dan efektifitas oleh ADA. Pemutihan gigi menggunakan karbamid peroksida 10% juga telah disetujui di beberapa negara besar seperti Amerika ADA, Canada FDA dan Eropa SCCNFP karena lebih aman, murah dan efektif untuk pemutihan gigi vital. Beberapa penelitian mengenai karbamid peroksida 10% menyatakan bahwa bahan ini membutuhkan waktu lebih lama tetapi akan memutihkan gigi sama dengan konsentrasi tinggi, tanpa perubahan ireversibel terhadap pulpa. Penggunaan bahan dengan konsentrasi 30%-50% untuk in office bleaching, ternyata efektif, sedangkan pada konsentrasi10%-16% diginakan untuk pemutihan ekstra korona Efektivitas bahan pemutih intra korona dipengaruhi oleh pH, konsentrasi, suhu, waktu dan penyimpanan. Pada pH basa, proses oksidasi lebih aktif. Penggunaan bahan dengan konsentrasi tinggi prosesnya lebih cepat namun perlu hati-hati kemungkinan dapat menyebabkan kaustik pada jaringan lunak. Pengaruh adanya kenaikan suhu tinggi atau pemanasan / energi cahaya menyebabkan reaksinya lebih cepat. Adanya kontak bahan pemutih yang lama hasilnya lebih baik. Sistem karbamid peroksida digunakan pada pemutihan eksterna dan dikaitkan dengan berbagai kerusakan gigi dan jaringan lunak di sekitarnya biasanya ringan. Material ini dapat mempengaruhi kekuatan resin komposit serta penutupannya dan meningkatkan proses korosi amalgam. Oleh karena itu, material ini harus dipakai dengan sangat hati-hati, biasanya dibawah pengawasan ketat dokter gigi. sumber Martin Dunitz. Bleaching technigues in restorative dentistry. Alih bahasa Linda Greenwall. Cetakan 1, London,2004 30 – 44  Bahan-bahan Bleaching Bahan pemutih gigi dapat berperan sebagai oksidator atau reduktor, kebanyakan preparat yang tersedia adalah oksidator. Macam-macam bahan-bahan pemutih gigi adalah sebagai berikut Grossman, 1998; Walton & Torabinejab, 1996 1. Hidrogen peroksida Hidrogen peroksida merupakan oksidator kuat dan tersedia dalam berbagai konsentrasi, yang paling umum di pakai adalah konsentrasi 30-35 %. Contoh larutan hidrogen peroksida adalah superoxol, perhidrol. Cairan ini merupakan cairan bening tidak berwarna dan tidak berbau. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah 1. 2. Bahan Katalis, organik seperti tertentu, Pd, Fe, Cu, seperti Ni, alcohol. Cr, Pb, Mn 3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar x setiap 4. kenaikan Permukaan 10oC dalam container yang range tidak temperatur rata 20-100oC active surface 5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya 6. Makin tinggi pH makin basa laju dekomposisi semakin tinggi 7. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang pendek 2. Pirozon Pirozon adalah larutan hidrogen peroksida 25 % dalam eter 75 %. Larutan ini bersifat kaustik, mudah menguap juga baunya merangsang menyebabkan rasa mual 3. pada pasien. Natrium perborat Natrium perborat dapat diperoleh dalam bentuk bubuk. Bahan yang masih baru mengandung kira-kira 95 % perborat dalam 9,9 % oksigen. Bahan ini bersifat alkali, lebih mudah dikontrol dan lebih aman daripada cairan hidrogen pekat. 4. Karbamid peroksida Karbamid peroksida dikenal sebagai urea hidrogen peroksida, dapat diperoleh dalam berbagai konsentrasi antara 3-15 %. Umumnya preparat ini mempunyai pH 5-6,5% dan mengandung kira-kira 10 % karbamid peroksida, biasanya mengandung gliserin atau propilen glikol, natrium stannat, asam fosfat atau asam sitrat dan 5. Larutan aroma. Mc. Innes Larutan ini terdiri atas 5 bagian asam klorida 36 %, 5 bagian hidrogen peroksida 30 % dan 1 bagian eter, biasanya digunakan untuk menghilangkan noda pada kasus fluorosis. 6. Natrium peroksiborat monohidrat Contoh bahan ini adalah amosan, yang melepaskan oksigen lebih banyak daripada natrium perborat, diindikasikan untuk pemutihan gigi secara internal. MANFAAT Manfaat dari bleaching yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri, dan efek psikologi yang ditimbulkannya. KESIMPULAN 0% found this document useful 0 votes1K views2 pagesDescriptionbleaching , konservasi gigiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views2 pagesIndikasi Dan Kontraindikasi in Ex BleachingJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Bleaching of teeth for cosmetic reasons is a popular aspect of cosmetic dentistry because patients realize the aesthetical benefits of these products. The dentist as a clinician's practitioner must be knowledgeable of the products and their application techniques. Bleaching materials which are safe and effective are the ADA accepted or manufactured by those which have already haved ISO certificate. Dentist must have enough knowledge about in-office bleaching prescribed for home-use bleaching including their contra indication and side effects, to advise the patients and provide effective bleaching services. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 73Bahan pemutih gigi dengan sertifikat ADA/ISOTooth bleaching material with ADA/ISO certificateAsti Meizarini dan Devi RiantiBagian Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran GigiFakultas Kedokteran Gigi Universitas AirlanggaSurabaya – IndonesiaABSTRACTBleaching of teeth for cosmetic reasons is a popular aspect of cosmetic dentistry because patients realize the aesthetical benefitsof these products. The dentist as a clinician's practitioner must be knowledgeable of the products and their application materials which are safe and effective are the ADA accepted or manufactured by those which have already haved ISOcertificate. Dentist must have enough knowledge about in-office bleaching prescribed for home-use bleaching including their contraindication and side effects, to advise the patients and provide effective bleaching words bleaching materials, ADA accepted, in-office bleaching, home-use bleachingKorespondensi correspondence Asti Meizarini, Bagian Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Airlangga. Jln. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo No. 47 Surabaya 60132 Surabaya, penderita untuk mendapatkan senyum yanglebih cerah dan lebih putih menyebabkan kebutuhanpelayanan gigi kosmetik meningkat. Salah satu bentukpelayanan gigi kosmetik adalah memutihkan gigi. Tidakada alat atau material kedokteran gigi yang sepenuhnyaaman, termasuk bahan pemutih gigi. Pemilihan sertapenggunaan alat atau material kedokteran gigi didasarkanasumsi bahwa keuntungan penggunaannya jauh melebihirisiko biologis yang diketahui. Mutu dan sifat materialkedokteran gigi harus mempunyai standar spesifikasi yangdapat diukur, perlu identifikasi persyaratan sifat fisik dankimia material, sehingga dapat digunakan dengan hasilyang memuaskan atau tepat Dental Association ADA pada tahun 1994mulai memformulasikan panduan pengujian bahanpemutih gigi yang aman dan efektif. Aman menurutdefinisi ADA adalah aman secara biologis bukan keberhasilan dinilai sampai dengan 6 bulan setelahperawatan dimulai, dengan cara memantau perubahanhistologis pulpa, iritasi terhadap jaringan gingiva serta efeksamping penggunaannya untuk mendapatkan sertifikasidari Council on Scientific Affairs CSA dari ADAmerupakan badan yang bertanggung jawab terhadappengembangan standar dan pemberian sertifikat padaproduk yang memenuhi persyaratan spesifikasi. Councilon Scientific Affairs CSA juga bertanggung jawab untukmengevaluasi material pemutih gigi. Label pada materialyang telah diuji dan disetujui oleh CSA, diberi ijin untukditandai dengan tulisan disetujui oleh ADA dan merupakanstandar nasional Organization for Standardization ISOadalah organisasi internasional, non pemerintah yangmengembangkan standar internasional, terdiri dariorganisasi standar nasional lebih dari 80 negara. ISOTechnical Committee TC 106 tugasnya menstandarisasiterminologi, metode pengujian dan menentukan spesifikasiuntuk material, peralatan kedokteran gigi pada Adanya sertifikat ADA/ISO menunjangdidapatkannya material yang aman dan efektif untukperawatan utama pemutih gigiKandungan utama bahan pemutih gigi tergantung dariprodusen pembuatnya, diantaranya hydrogen peroxide,carbamide peroxide atau urea peroxide atau sistim nonhydrogen peroxide yang mengandung sodium chloride,oxygen dan natrium fluoride. Beberapa produkmengandung bahan tambahan potasium nitrat dan fluorideuntuk membantu mengurangi sensitifitas Faktorpenyebab perubahan warna gigi dapat dilihat padatabel alami enamel adalah putih translusen danwarna struktur gigi di bawah enamel cenderung berada di bawah enamel, dengan warna normalkekuningan, tetapi oleh karena struktur porous danadanya persyarafan gigi akan menembus warna dentinyang menyebabkan warna gigi menjadi lebih gelapsampai kearah kuning kecoklatan. Hal ini seiring denganpertambahan usia. Perawatan saluran akar cenderungmembuat gigi menjadi lebih gelap karena syaraf yangmati dapat terdorong saat perawatan saluran akarsehingga warna gigi berubah menjadi kecoklatan olehkarena syaraf tersebut dapat menembus tubuli dentin 74 Maj. Ked. Gigi. Dent. J., Vol. 38. No. 2 April–Juni 2005 73–76Mekanisme kerja pemutih gigiMekanisme kerja bahan pemutih peroxide dan nonperoxide yaitu dengan cara masuk melalui perantaraenamel ke tubuli dentin dan mengoksidasi pigmen padadentin, menyebabkan warna gigi menjadi lebih ini dapat dipercepat menggunakan pemanasandengan sinar berintensitas cahaya rendah atau sinar denganintensitas cahaya tinggi, misalnya sinar kuring kompositkonvensional, sinar laser, sinar plasma arc denganintensitas tinggi. Beberapa pabrik menyarankanpenggunaan etsa asam sebelum aplikasi pemutih kimiauntuk mempertinggi penetrasi dari material hasil penelitian menunjukkan bahwa etsaasam tidak memperbaiki hasil pemutihan, bahkan gigiperlu dilakukan pemulasan akibat permukaannya menjadikasar karena penggunaan etsa asam untuk pemutihan gigi ada berbagai macamcara. Pemutihan gigi dapat dikerjakan di klinik oleh doktergigi secara langsung atau dilakukan di rumah denganpantauan dokter gigi lihat tabel 2.Sebelum dilakukan prosedur pemutihan, warna gigipasien harus di data terlebih dahulu, sehingga dapatTabel 1. Perubahan warna gigi dan perubahan warna gigi Warna gigi Kesehatan mulut jelek Kuning, coklat, hijau, hitam Kopi, teh, makanan Coklat sampai hitam Faktor dari luar gigi Produk tembakau Kuning kecoklatan sampai hitam Obat-obatan selama pertumbuhan gigi Tetracycline Garis coklat, abu-abu, hitam Fluoride Bercak coklat, putih atau garis Obat-obatan setelah pertumbuhan gigi Minocycline Coklat, abu-abu Penyakit/kondisi selama pertumbuhan gigi Kondisi kelainan darah Merah, coklat, ungu Trauma Biru, hitam, coklat Perubahan pada pulpa Obliterasi saluran akar Kuning Nekrosis pulpa dengan perdarahan Abu-abu, hitam Nekrosis pulpa tanpa perdarahan Kuning, abu-abu kecoklatan Penyebab lain pada gigi nonvital Trauma selama ekstirpasi pulpa Abu-abu, hitam Sisa jaringan dalam ruang pulpa Coklat, abu-abu, hitam Material restorasi gigi Coklat, abu-abu, hitam Faktor dari dalam gigi Material perawatan saluran akar Abu-abu, hitam Fluorosis Putih, coklat Kombinasi Proses ketuaan Kuning Tabel 2. Pemilihan prosedur pemutihan Pemutihan gigi di rumah Pemutihan gigi di klinik Pemutihan gigi dengan kombinasi kekuatan sinar Pilihan penderita Penderita dengan perubahan warna gigi ringan, ingin diputihkan satu atau dua tingkat dan punya waktu untuk pemakaian di rumah Penderita dengan perubahan warna gigi ringan sampai akut, ingin efek pemutihan lebih nyata Penderita dengan perubahan warna gigi ringan sampai berat, ingin hasil secara langsung Bahan yang digunakan Carbamide peroxide 10−22% atau gel pemutih non peroxide Carbamide peroxide 34−44% Hydrogen peroxide 30−50% Lokasi Rumah, 2−4 jam perhari Klinik gigi Klinik gigi Teknik Buat sendok cetak di klinik. Sendok cetak dan cairan pemutih dibawa pulang, kembali ke klinik periodik untuk kontrol perubahan Carbamide peroxide diaplikasikan pada sendok cetak, dimasukkan mulut sedikitnya 30 menit tiap perawatan. Aplikasi tambahan dilakukan penderita dirumah Cairan diaplikasikan pada gigi dan diaktivasi dengan sumber panas atau sinar khusus Hasil Butuh 3−4 minggu untuk mengukur hasil yang terlihat Beberapa hasil terlihat setelah 30 menit perawatan Pada beberapa kasus tampak perubahan warna secara langsung Rata-rata jumlah perawatan Sekali sehari selama 2−3 jam untuk 4−6 minggu Dapat digunakan sebagai perawatan pertama untuk perawatan harian dirumah Satu visit. Pemakaian dirumah disarankan tergantung noda gigi yang akan dihilangkan 75Meizarini Bahan pemutih gigidibedakan dengan hasil warna gigi setelah pemutihanmenggunakan shade produk yang telah disetujui ADA untukpemakaian di rumah biasanya menggunakan carbamideperoxide 10% yang diaplikasikan pada sendok dengan konsentrasi carbamide peroxide lebih dari10% tidak disetujui sebagai bahan yang aman dan efektifoleh ADA untuk pemakaian di luar klinik bahan pemutih di klinik yang dikerjakanoleh dokter gigi dianjurkan untuk penderita yang inginhasil secara singkat, tanpa penggunaan sendok bahan pemutih tambahan di rumah dianjurkanuntuk mempercepat hasil dan kontra indikasi penggunaan bahan pemutih gigiPerawatan pemutihan gigi tidak dapat di indikasikanuntuk semua orang. Indikasi perawatannya untuk penderitadengan perubahan warna yang disebabkan proses penuaan,konsumsi makanan, minuman, obat antara lain tetrasiklin,serta indikasi penggunaan bahan pemutih gigi,adalah penderita yang alergi terhadap komponen bahanpemutih gigi atau bahan sendok cetak, penderita dengangigi sangat sensitif, penderita dengan gangguantemporomandibular joints TMJ, penderita hamil,penderita dengan restorasi geligi anterior yang berubahwarna. Penderita yang terlalu berharap akan hasilpemutihan gigi juga tidak dianjurkan melakukan hal ini,karena kemungkinan hasilnya akan mengecewakan samping bahan pemutih gigiPenggunaan bahan pemutih gigi dapat menimbulkanefek samping berupa gigi yang sensitif, iritasi pada mukosadan rasa sakit pada TMJ. Gigi sensitif yang timbul akibatproses pemutihan gigi, umumnya dalam waktu singkat,dapat ditanggulangi dengan memendekkan waktu prosespemutihan setiap harinya, pengulasan fluor, potasium nitratatau bahan desentizing lain. Iritasi pada mukosa gingivadan tenggorokan biasanya disebabkan bahan pemutih yangberlebihan, keluar dari sendok cetak sehingga mengiritasimukosa atau kemungkinan tertelan. Sakit pada ototpengunyahan dan TMJ untuk penderita yang menggunakansendok cetak sepanjang malam, disebabkan karena adanyaperubahan pada metode pemutihan gigi vital, umumnyamenggunakan cairan hydrogen peroxide dikombinasidengan pemanasan. Metode ini menyebabkan gigi menjadisensitif, yang bervariasi selama proses pemutihan atausetelahnya. Penggunaan hydrogen peroxide 35% denganatau tanpa pemanasan, dapat menyebabkan perubahanpulpa secara histologis, meskipun umumnya akan sembuhdalam waktu 60 sampai 92 Hydrogen peroxidesendiri dapat menghambat aktivitas ensim pulpa meskipunmasuk ke pulpa dengan jumlah sedikit. Dari hasilpenelitian Seale and Wilson cit. Tam,8 di laporkan adaperubahan respon pulpa secara permanen pada anjingkarena penggunaan hydrogen peroxide 35% in sekarang belum ada laporan adanya perubahanpulpa permanen pada penggunaan carbamide peroxideuntuk pemakaian di Amerika Serikat, hanya formula yang mengandungcarbamide peroxide 10% yang dapat disetujui ADA Bahan dasar carbamide peroxide 10% terdiri dari3% hydrogen peroxide dan 7% urea. Urea dalamcarbamide peroxide berperan sebagai stabilisator untukmemperpanjang shelf life dan memperlambat pelepasanhydrogen Produk yang dianggap aman danefektif untuk pemakaian di rumah dan telah disetujui ADApada Maret 2003 adalah Colgate Platinum DaytimeProfessional Whitening System 10%, Nite White ClassicWhitening Gel 10%, Opalescence Whitening Gel 10%,Patterson Brand Tooth Whitening Gel 10%, RembrandtLighten Bleaching Gel 10%.2,3Penggunaan teknik pemutihan gigi di rumahmenggunakan carbamide peroxide 10%, tidakmenyebabkan terjadinya masalah kelainan jaringan lunaksecara bermakna, bila sendok cetak di desain agar bahanpemutih tidak kontak langsung dengan jaringan konsentrasi 30%, hydrogen peroxide akanmemutihkan memucatkan jaringan gingiva untuksementara waktu. Di Canada carbamide peroxide atauhydrogen peroxide boleh digunakan sebagai bahanpemutih dengan konsentrasi terbatas, 10% dan 3%, danharus diperhatikan agar penggunaan tidak lebih dari 14hari, kecuali di bawah pantauan dokter gigi. Bila perawatanpemutihan gigi perlu diperpanjang, dokter gigi harusmemantau setiap 2 minggu, meskipun ada pendapat yangmenyatakan bahwa efek samping yang ditimbulkanminimal, untuk pemakaian pemutih gigi di rumah sampaidengan 6 Matis et membandingkan penggunaanbahan pemutih carbamide peroxide pada konsentrasi 10%dan 15%, mendapatkan hasil efek pemutihan carbamideperoxide 15% lebih cepat, tetapi hasil pemutihan setelah6 minggu tidak menunjukkan perbedaan. Hal ini berarticarbamide peroxide dengan konsentrasi yang lebih rendahmemerlukan waktu yang lebih lama untuk memutihkangigi, tetapi hasil akhir pemutihan gigi sama sesudah6 Zekonis et yang membandingkanmelalui evaluasi klinik perawatan pemutihan gigi di klinikmenggunakan hydrogen peroxide 35% selama 60 menit2 kali kunjungan dan perawatan di rumah menggunakancarbamide peroxide 10% selama 14 hari, menunjukkanbahwa 84% subyek melaporkan perawatan dirumah lebihefisien dan 16% melaporkan tidak ada perbedaan hasilperawatan pemutihan antara di klinik dan di kasus penderita yang tidak dapat menggunakanprosedur pemutihan di rumah karena berbagai alasan, 76 Maj. Ked. Gigi. Dent. J., Vol. 38. No. 2 April–Juni 2005 73–76misalnya waktu perawatan lama, pemakaian sendok cetakyang tidak nyaman dan mengiritasi atau rasa tidak enak,iritasi gingiva atau perut karena bahan pemutih. Penderitaini disarankan melakukan perawatan di klinik atau powerbleaching untuk mendapatkan hasil pemutihan lebih cepattanpa pemakaian sendok cetak yang lama. Penderita cukupsekali dirawat di klinik dokter gigi untuk melakukanprosedur gigi memegang peranan penting dalampenggunaan bahan pemutih yang aman, mendiagnosakondisi gigi geligi dan etiologi perubahan warna,menentukan metode perawatan yang akan dikerjakan,menetapkan macam dan jumlah bahan pemutih yangdipakai, menuntun dan memantau penderita selamaperawatan pemutihan di rumah, menilai efektifitasperawatan dan merawatnya bila ada efek kesimpulan, untuk mendapatkan perawatanpemutihan gigi yang aman dan efektif, selainmenggunakan bahan yang telah disetujui ADA/ISO, doktergigi harus mempunyai pengetahuan mengenai pemutihangigi di klinik, penggunaan pemutih gigi di rumah, termasukkontra indikasi dan efek sampingnya agar dapatmemberikan saran dan pelayanan pemutihan gigi yangefektif dan hasil Anusavice. Phillips' science of dental materials. 11st ed. Saunders;2003. p. 9– Matis BA. Tray whitening What the evidence shows. Compendiumof Continuing Education in Dentistry 2003; 244A 354– Matis BA. The question-at-home or in-office bleaching Evidencebased concepts to empower dental professionals. Available atbmatis Accesed August 27, Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. Dental materials Clinicalapplications for dental assistants and dental Saunders; 2003. p. 101– Spiller. Dental bleaching. Available at Accessed January 19, O'Brien WJ. Dental materials and their selection. 3rd ed. ChicagoQuintessence Publ Co; 2002. p. 162– Anonim. Bleaching. Oral health-dentistry. ViaHealth Disease andWellness Information. Available at www/viahealthplan/ Accessed December 13, Tam L. The safety of home bleaching techniques. J Can Dent Assoc1999; 65 453– Tam L. Clinical trial of three 10% carbamide peroxide bleachingproducts. J Can Dent Assoc 1999; 65 201– Matis BA, Mousa HN, Cochran MA, Eckert GJ. Clinical evaluationof bleaching agents of different concentrations. Quintessence Int2000; 31 303– Zekonis R, Matis BA, Cochran MA, Al Shetri SE, Eckert GJ,Carlson TJ. Clinical evaluation of in-office and at-home bleachingtreatments. Op Dent 2003; 282 114– Sun G. Lasers and light amplification in dentistry. The role of laserin cosmetic dentistry. Available at htpp/ Accessed February 24, 2005. ... Tujuan dental bleaching adalah untuk mengembalikan fungsi estetis. 3 Bahan dental bleaching yang biasa digunakan adalah hidrogen peroksida dan karbamid peroksida. Hidrogen peroksida bersifat tidak stabil dan pada konsentrasi sangat tinggi dapat bersifat mutagenik. ...... Buah-buahan seperti tomat, stroberri, dan apel merupakan buah yang dapat dijadikan sebagai bahan pemutih alami pada gigi yang mengalami perubahan warna. 3 Hal ini dikarenakan tomat mengandung senyawa peroksida, sedangkan stroberi dan apel mengandung asam malat. Asam malat merupakan golongan asam karboksilat yang mempunyai kemampuan memutihkan gigi dengan mengoksidasi permukaan email gigi sehingga menjadi netral dan menimbulkan efek pemutihan. ...... Asam malat merupakan golongan asam karboksilat yang mempunyai kemampuan memutihkan gigi dengan mengoksidasi permukaan email gigi sehingga menjadi netral dan menimbulkan efek pemutihan. 3,9 Senyawa karboksilat ini juga ditemukan di dalam belimbing wuluh Averrhoa bilimbi berupa asam oksalat, sehingga diduga belimbing wuluh juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dental bleaching alami. 10 Selain itu, terdapat juga senyawa peroksida di dalam Averrhoa bilimbi yang diduga mampu memutihkan gigi yang mengalami perubahan warna. ...Teeth discoloration is mainly treated with dental bleaching. Use of chemical bleaching has side effects, so it is important to find an alternative natural dental bleaching agent. Averrhoa bilimbi contains peroxide and oxalate acid that possess tooth whitening properties. Objective To determine the change in color of dental enamel after the application of Averrhoa bilimbi and 10% carbamide peroxide. Methods Samples were 20 post-extracted of the two tested materials premolars 10 specimens each for Averrhoa bilimbi and carbamide peroxide application. After the application, the specimens were incubated at 37ºC for 2 hours, washed and soaked in aquadest before further incubated for another 14 days. The colour changed was observed by 5 independent observers using shade guide. Results Quantitative and qualitative analyzes were performed. Qualitatively, A3 color has changed into C1, A2, D2, B2 and B1 in the Averrhoa bilimbi group. A more significant color change in the 10% carbamide peroxide group p= compared to Averrhoa bilimbi group p= were observed. The difference of resulted enamel colour change was statistically significant p= Conclusion Averrhoa bilimbi had a good prospect as dental bleaching agent since its application effectively resulted in a slight enamel colour change although its whitening properties was still lower than 10% carbamide Asam malat memiliki kemampuan dapat memutihkan gigi. 10 Apel memiliki beberapa varietas seperti Romebeauty, Manalagi, Anna, Princess Noble, Granny Smith, dan Wangli/Lali Jiwo. Apel Manalagi memiliki rasa yang manis dengan kandungan asam yang rendah sedangkan Romebeauty memiliki rasa manis dengan kandungan asam yang tinggi. ...... Perubahan warna gigi yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik dapat ditemukan pada permukaan luar gigi yang biasa disebabkan oleh pewarna tembakau, makanan dan minuman seperti kopi dan masih banyak lagi. [9][10][11][12][13] External bleaching merupakan cara memutihkan gigi yang berubah warna akibat faktor ekstrinsik dengan proses perbaikan secara kimiawi dengan tujuan mengembalikan fungsi estetika. Karbamid peroksida merupakan salah satu bahan pemutih gigi yang diindikasikan untuk external bleaching dengan konsentrasi 10%-15% yang dilakukan dengan teknik home bleaching. ...Widya Anggraeni Mirza AryantoABSTRAK Pendahuluan Perubahan warna gigi dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Penggunaan bahan kimia untuk memutihkan gigi dapat berdampak negatif seperti penurunan kekerasan email dan iritasi gingiva. Bahan alternatif yang dapat digunakan untuk memutihkan gigi yaitu dengan bahan alami yaitu apel Anna dan apel Granny Smith yang mengandung asam malat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi efektif buah apel Anna dan buah apel Granny Smith sebagai bahan alami pemutih gigi. Metode Jenis penelitian eksperimental laboratorium menggunakan 27 gigi premolar pascaekstraksi yang dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok 1 direndam dalam jus apel Anna, kelompok 2 direndam dalam jus apel Granny Smith serta kelompok 3 kontrol direndam dalam karbamid peroksida 10%. Sampel direndam dalam kopi selama 7 hari, kemudian direndam sesuai kelompok selama 1 hari, 3 hari, dan 5 hari. Perubahan warna diamati oleh 2 pengamat menggunakan shade guide VITAPAN classic. Hasil Apel Anna, apel Granny Smith, dan karbamid peroksida 10% dapat memutihkan gigi yang telah direndam kopi. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan p... Home bleaching is one of the most important and popular ways of teeth whitening. The bleaching material can be hydrogen peroxide, carbamide peroxide or nonhydrogen peroxide systems which contain sodium chloride, oxygen and sodium fluoride Meizarini, 2005. In Indonesia, variations in teeth whitening products are still less varied such as toothpaste and mouthwash. ...Natural dental bleaching has been used as an alternative to avoid the risk of irritation due to the application of dental bleaching made from peroxide groups. Tomato has known to have good potency in teeth whitening. Dental bleaching also has various dosage forms and the patch is one of the most-preferable dosage forms because of its convenience when it is applied. In this research, a tomato Solanum lycopersicum L. juice patch has been established as a natural dental bleaching product. The objective of this research was to characterize the tomato juice patch with Hydroxypropylmethylcellulose HPMC and Polyvinylpyrrolidone PVP combination polymeric-base. Patches were formulated in three formulas by varying the tomato juice concentration into 55%; 60%; and 65% w/w. Patches were prepared with the solvent casting method. Patch characterization has shown the results that all formulas have thicknesses in the range 100-300 µm; pH in range 4-5; folding endurance >300 times; and can be attached to teeth specimens for more than 3 hours.... Besides using a whitening toothpaste, we can also use natural ingredients for brightening teeth. One of natural ingredients that is found in fruits, that has the ability to brighten the color of teeth is malic acid [2]. Malic acid is a dicarboxylic which has the ability to whiten teeth by oxidizing the surface of the tooth enamel. ...Ruta Zekonis Bruce MatisMichael A CochranTimothy J CarlsonThis three-month, single-blind clinical study compared two whitening treatments, at-home with 10% carbamide peroxide and in-office with 35% hydrogen peroxide, for the degree of color change of teeth, color relapse and tooth and gum sensitivity. The degree of color change and color relapse was evaluated by using a colorimeter, shade guide and color slide photography. Teeth and gum sensitivity were self-evaluated by the subjects, who recorded daily the tooth and gum sensitivity they experienced during the two weeks of treatment and one week post-treatment. A 14-day at-home treatment was compared with 60 minutes of in-office treatment two appointments, each with three 10-minute applications. The at-home treatment produced significantly lighter teeth than the in-office treatment during all active-treatment periods and follow-up visits according to all three-color evaluation methods. Color relapse for both treatments stabilized by six weeks. At-home treatment resulted in statistically significant higher gum sensitivity than in-office treatment during the latter part of the first week. For tooth sensitivity there were no significant differences between the treatments. Eighty four percent of the subjects reported at-home treatment to be more effective and 16% found no difference between the treatments. There were no subjects who reported the in-office treatment to be superior in tooth whitening to the at-home TamA profusion of commercial bleaching systems exists on the market today, but there are few clinical comparisons of these systems. In this study, three different commercial 10% carbamide peroxide bleaching systems were used by 24 patients in an overnight protocol for two weeks. Each patient used two of the bleaching products simultaneously in a side-by-side comparison. The mean onset of tooth whitening was +/- days. Tooth sensitivity was the most frequent side effect, as 64% of the patients reported tooth sensitivity occurring after +/- days and lasting for +/- days. Although intrapatient differences were recorded for the three commercial 10% carbamide peroxide bleaching systems by the patients, there were no statistical differences in the time of onset of subjective tooth whitening and the onset, frequency and duration of tooth sensitivity among the three commercial bleaching systems when compared pairwise or independently p < Selection of which bleaching product to use should be based on the concentration of the active ingredient, the viscosity of the product and other marketing features. Further research is needed to investigate the causes of tooth sensitivity and methods to reduce its severity and purpose of this study was to evaluate the degree of color change, any rebound effect, and sensitivities associated with using 2 different concentrations of carbamide peroxide in vivo. Twenty-five subjects used 10% and 15% agents in trays for 14 days on different sides of their maxillary arches. Subjects returned in 3 days and at 1, 2, 3, and 6 weeks for evaluation of color change and rebound effect. Shade matching, photographic means, and a colorimeter were used for evaluation. Subjects self-reported gingival and tooth sensitivity on a scale of 1 no sensitivity to 5 severe sensitivity. After 2 weeks, delta L*, delta a*, delta b*, delta E* and delta shade guide rank means for the 10% whitening agent were and respectively; for the 15% agent, they were and respectively. After 6 weeks, delta L*, delta a*, delta b*, delta E*, and delta shade guide rank means for the 10% whitening agent were and respectively; for the 15% agent, they were and respectively. Means for gingival sensitivity were and for the 10% and 15% agents, respectively; means for tooth sensitivity were and for the 10% and 15% agents, respectively. All 3 methods of evaluation revealed a significant difference in the tooth lightness achieved by 10% and 15% products at 2 weeks but no significant difference at 6 weeks. No statistically significant difference was found in gingival or tooth sensitivity. Bruce MatisIn recent years, many dental professionals have changed their philosophy regarding the use of trays with at-home bleaching regimens. However, facts do not change-and successful vital tooth bleaching still occurs only when tooth surfaces are in direct contact with the appropriate concentration of active whitening agent for a specific amount of time. Because the science of tooth whitening is still in its infancy-this article reviews a series of remaining questions regarding vital tooth bleaching based on current scientific information and research findings on products using question-at-home or in-office bleaching Evidence based concepts to empower dental professionals. Available at bmatis AccesedBa MatisMatis BA. The question-at-home or in-office bleaching Evidence based concepts to empower dental professionals. Available at bmatis Accesed August 27, and light amplification in dentistry. The role of laser in cosmetic dentistry Available at htpp/ html40G SunSun G. Lasers and light amplification in dentistry. The role of laser in cosmetic dentistry. Available at htpp/ html40. Accessed February 24, 2005.

indikasi dan kontraindikasi bleaching gigi pdf